Saturday 8 January 2011

ha minus dua

H-2. Hari ini, aku ingin mengunjungi rumah salah satu Eyang Buyutku di Kebayoran. Aku saat ini masih memiliki lusinan Eyang Buyut loch. Maklum Ayah Bundaku menikah pada usia yang sangat muda :)

Thursday 3 June 2010

Akikahan

Sebagai muslim, tentunya kita mengenal yang namanya Aqiqah (berasal dari kata ‘Aqq dalam bahasa Arab). Aku pun harus di aqiqah. Alhamdulillah aku sudah di aqiqah oleh Ayah dan Bunda pada tanggal 27 Februari 2010. Berikut ini penjelasan mengenai aqiqah. Semoga bermanfaat.

Pengertian Aqiqah

Aqiqah berasal dari kata ‘Aqq yang berarti memutus dan melubangi, dan ada yang mengatakan bahwa aqiqah adalah nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan demikian karena lehernya dipotong, dan dikatakan juga bahwa ia adalah rambut yang dibawa si bayi ketika lahir. Adapun maknanya secara syari’at adalah hewan yang disembelih untuk menebus bayi yang dilahirkan.


Hikmah Aqiqah
Aqiqah Menurut Syaikh Abdullah nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam sebagaimana dilansir di sebuah situs memiliki beberapa hikmah diantaranya :
  1. Menghidupkan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alahi wa sallam dalam meneladani Nabiyyullah Ibrahim alaihissalam tatkala Allah Subhanahu wa Ta’ala menebus putra Ibrahim yang tercinta Ismail alaihissalam.
  2. Dalam aqiqah ini mengandung unsur perlindungan dari syaitan yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu, dan ini sesuai dengan makna hadits, yang artinya: “Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya.” [3]. Sehingga Anak yang telah ditunaikan aqiqahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan syaithan yang sering mengganggu anak-anak. Hal inilah yang dimaksud oleh Al Imam Ibunu Al Qayyim Al Jauziyah "bahwa lepasnya dia dari syaithan tergadai oleh aqiqahnya".
  3. Aqiqah merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan. Sebagaimana Imam Ahmad mengatakan: "Dia tergadai dari memberikan Syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan aqiqahnya)".
  4. Merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan lahirnya sang anak.
  5. Aqiqah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syari'at Islam & bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.
  6. Aqiqah memperkuat ukhuwah (persaudaraan) diantara masyarakat
Dan masih banyak lagi hikmah yang terkandung dalam pelaksanaan Syariat Aqiqah ini. 

Wednesday 2 June 2010

Detik pertama di dunia


Tanggal 11 Januari 2010 pukul 05:45, aku untuk pertama kalinya membuka kedua mataku di dunia. Yup benar. Hari itu adalah hari kelahiranku. Setelah perjuangan panjang, Bunda akhirnya melahirkan seorang bayi perempuan yang mungil -aku maksudnya-. Kenapa aku bilang perjuangan panjang? karena aku sebenarnya sudah meminta Bunda untuk melahirkanku pada hari jum'at malam tanggal 8 Januari 2010. Bundaku sudah mengalami kontraksi sejak malam itu, pada hari sabtu pagi Ayah dan Bunda pergi ke rumah sakit untuk mengecek kandungan. Apakah sudah saatnya apa belum? namun dokter mengatakan bahwa kemungkinan masih seminggu lagi baru lahir. Namun apa yang terjadi pada hari sabtu itu. Kontraksi demi kontraksi makin terasa. Bunda masih memaksakan untuk tidak ke rumah sakit hingga hari minggu. Ayah yang melihat kondisi Bunda seperti itu tidak tega, akhirnya Ayah memutuskan untuk membawa Bunda ke rumah sakit pada hari minggu sore. Bunda resmi rawat inap di rumah sakit. Semakin malam semakin kuat kontraksi yang dialami Bunda. Hingga akhirnya setelah Shubuh, Bidan rumah sakit memutuskan untuk membuka paksa lapisan terakhir tuban. Kurang lebih setengah jam kemudian, Bunda melawan sakit yang tidak pernah bayangkan sebelumnya. Bidan-bidan sudah kelawahan membantu Bunda, konon Bunda tidak kuat waktu "ngeden" -aku bingung mau pakai bahasa apa- sehingga proses persalinannya berjalan cukup lama. Tapi dengan bantuan tangan-tangan terampil bidan rumah sakit akhirnya aku bisa juga keluar dari rahim Bunda. Alhamdulillah serentak diucapkan oleh Ayah, Bunda, dan Bidan yang membantu proses persalinan. Kurang lebih begitulah cerita mengenai proses kelahiranku.